Artikel kali ini adalah menganai sayuran tradisional yang mungkin tidak asing bagi kita semua, terutama bagi masyarakat Melayu. Ya, itulah sayur ‘Maman’ atau juga dikenal sebagai Cleome pentaphylla L., atau disebut dalam bahasa englih ‘Bastard mustard’. Bagi mereka yang tidak mengetahuinya, ‘Maman’ adalah tumbuhan yang mempunyai banyak khasiat untuk tubuh kita.
Rupa dan Asal Usul
Maman adalah tumbuhan semusim yang berketinggian sekitar 60-80 cm. Batangnya lembut, bercabang di bagian atas, dan berwarna hijau kemerahan. Daunnya berbentuk kompaun palmat yang terdiri dari 3-5 segmen berbentuk obovat dengan panjang petiol sekitar 5-10 cm. Bunganya berwarna putih keunguan dan buahnya berbentuk silinder berukuran 3-11 cm panjang dan 3-6 mm lebar, dengan hujung berparuh tajam. Buah Maman mengandungi biji-biji kecil berwarna hitam keperangan.
Sayur Maman asli dari Asia Tenggara dan memiliki beberapa spesies lain yang serupa, termasuk Maman Pantai (Cleome viscosa L.) dan Cleome chelidonii L. yang kerap menjadi rumput liar.
Kegunaan dan Khasiat Maman
Dalam masyarakat Melayu, Maman digunakan sebagai sayuran penyedap rasa. Pucuk atau daun muda dan batang yang muda biasa dijeruk dalam air masak dan dicampur dengan sedikit nasi. Setelah 3-5 hari, jeruk Maman ini disantap bersama nasi, sedangkan air jeruknya bisa dipakai sebagai cicah ikan bakar atau dihirup seperti sup. Rasanya yang sedikit masam mampu merangsang selera, membuat nasi lebih enak dimakan.
Pucuk Maman juga kerap menjadi sayuran penyedap rasa dalam masakan seperti rendang ayam atau ikan dan berbagai resepi masakan tradisional lainnya.
Kandungan Nutrisi Maman
Setiap 100 gram bagian Maman yang dapat dimakan mengandung berbagai nutrisi penting seperti air (88.3 g), protein (4.1 g), lemak (0.5 g), karbohidrat (3.5 g), serat (1.8 g), kalsium (275 mg), fosforus (28 mg), ferum (8.1 mg), natrium (16 mg), kalium (269 mg), karotena (5816 µg), vitamin A (969 µg), vitamin B (0.14 mg, 0.24 mg), niasin (1.4 mg) dan vitamin C (72.0 mg).
Pembiakan dan Penanaman
Maman sangat mudah dibiakkan dengan menyemai biji benih. Biasanya, tanaman ini sering ditanam setelah pembukaan tanah baru. Biji Maman disebar di tempat-tempat yang telah dibakar. Setelah 3-6 minggu atau sebelum berbunga, pucuk Maman ini dipetik atau terus dicabut keseluruhan pokoknya.
Maman juga boleh ditanam secara batas. Biji-bijinya dicampurkan dengan pasir terlebih dahulu, kemudian ditabur secara berbaris-baris di atas batas.
Rujukan : Buku “Sayuran Tradisional : Ulam dan Penyedap Rasa”
Number of View :4611