
Durian, seperti buah lain, mengalami perubahan fisiologi dan biokimia setelah dipetik. Ada beberapa faktor yang membuat durian cepat merekah dan akhirnya membusuk:
1. Kadar Respirasi Tinggi: Buah-buahan, termasuk durian, terus bernafas setelah dipetik. Respirasi adalah proses di mana glukosa dipecah untuk menghasilkan energi, dengan produk sampingan berupa air dan karbon dioksida. Buah-buahan dengan kadar respirasi yang tinggi, seperti durian, cenderung cepat matang dan membusuk.
2. Kadar Pengeluaran Etilena Tinggi: Etilena adalah hormon tumbuhan yang mempengaruhi pematangan buah. Durian yang menghasilkan etilena dalam jumlah besar akan matang dengan lebih cepat, yang berarti kulit buah akan cepat merekah dan isi buah akan cepat membusuk.
3. Kadar Kehilangan Air Tinggi (Transpirasi): Durian juga cenderung kehilangan air dengan cepat melalui proses transpirasi. Kehilangan air yang berlebihan dapat menyebabkan durian menjadi layu dan merekah, dan akhirnya membusuk.
4. Kadar Pengeluaran Haba Tinggi: Proses respirasi juga menghasilkan haba. Kenaikan suhu di dalam buah dapat mempercepat pematangan dan pembusukan. Durian yang menghasilkan banyak haba sebagai hasil dari respirasi yang tinggi mungkin merekah dan membusuk dengan lebih cepat.
Oleh karena itu, untuk memperlambat proses pematangan dan pembusukan durian, penting untuk mengendalikan suhu, kelembaban, dan pengudaraan udara selama penyimpanan dan pengangkutan. Sebagai contoh, durian dapat disimpan dalam ruangan dengan suhu dan kelembaban yang dikendalikan untuk memperlambat respirasi dan kehilangan air, dan dengan demikian memanjangkan umur simpan buah.
>>> Dapatkan Info Terkini berkaitan tumbuhan di Channel Telegram >> https://t.me/tentangtumbuhan
>>> Dapatkan Info Terkini berkaitan tumbuhan di Channel Telegram >> https://t.me/tentangtumbuhan
Number of View :988